Perpustakaan 17 menggelar program baru yang bernama Si Dul atau Sharing Ilmu pada tanggal 10 Desember 2023, dimana duta literasi 17 berkolaborasi dengan difabel untuk meningkatkan kemampuan literasi bagi mereka. Program ini bertujuan untuk membekali duta literasi 17 agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik, seiring dengan adanya layanan inklusi di perpustakaan 17.
Sebelum pelaksanaan program, perpustakaan 17 melakukan survey lokasi dan memohon izin kepada ketua yayasan pada bulan November 2023. Berkat koordinasi yang baik, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Dalam acara tersebut, duta literasi 17 memiliki kesempatan langka untuk belajar huruf Braille, sistem penulisan untuk difabel penglihatan, yang diajarkan oleh siswa dari Yayasan Netra Mandiri. Pembelajaran tidak hanya sebatas teori, namun melibatkan praktik langsung sehingga duta literasi dapat merasakan dan memahami lebih dalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh difabel dalam memperoleh literasi.
Selama sesi pembelajaran, para siswa difabel juga berbagi kisah dan pengalaman sehari-hari mereka, menciptakan suasana yang penuh empati dan saling pengertian. Hal ini tidak hanya mengenalkan duta literasi pada dunia difabel, tetapi juga membantu dalam membuka mata mereka terhadap keberagaman masyarakat.
Tak hanya itu, duta literasi 17 juga mendapatkan kesempatan emas untuk berkolaborasi dalam pembuatan podcast bersama salah satu pengajar dari Yayasan Netra Mandiri. Podcast ini membahas suka duka sebagai penyandang disabilitas, serta prestasi yang berhasil diraih oleh difabel. Melalui wawancara ini, diharapkan para pendengar, termasuk masyarakat umum, dapat lebih memahami perjuangan dan prestasi yang telah diraih oleh difabel.
Kegiatan Si Dul ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih erat antara duta literasi dan difabel. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan inklusi di perpustakaan 17, di mana setiap individu, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik, memiliki akses yang sama terhadap dunia literasi.
Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perpustakaan lainnya untuk mengadopsi pendekatan inklusif, memberikan peluang kepada difabel untuk turut serta dalam kegiatan literasi, dan merangkul keberagaman sebagai kekuatan dalam memajukan pendidikan dan literasi di masyarakat. (dtl)